Kamis, 27 Agustus 2020

Beriman Kepada Allah SWT.

 


Allah Swt. pencipta dan penguasa alam raya ini dan seisinya. Ciptaan
Allah adalah yang ada di langit, bumi: manusia, hewan, tumbuhtumbuhan, dan lainnya.


Bagaimana kita mengenal Allah? Kita dapat mengenal Allah melalui:
alam semesta, al-Qur’an, dan nama-nama Allah (al-Asma’u al-Husna).
1. Mengenal Allah melalui Alam Semesta

Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw. “Ya Rasulullah, apa arti
beriman itu?” Rasulullah menjawab, “Beriman artinya percaya kepada Allah.”
Beriman atau iman artinya percaya; percaya kepada Allah sebagai Tuhan
semesta alam.

Beriman kepada Allah artinya percaya kepada Allah. Bukti adanya
Allah adalah adanya alam semesta dan semua isinya. Al-Qur’±n telah menjelaskan adanya Tuhan dan nama-Nya.

Adanya alam semesta, termasuk bumi yang kita huni sekarang ini adalah bukti adanya Tuhan. Alam semesta ini berisi benda-benda. Di dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam terdapat benda mati, benda yang tidak bisa bergerak, bertumbuh, berkembang, dan bernafas. Juga ada yang disebut sebagai benda hidup yaitu benda yang bisa bergerak, bertumbuh, berkembang, dan bernafas. Semua itu Allah Swt. yang menciptakan.

 

Cermati kisah berikut

Demitri Bolykov, seorang ahli fisika yang sangat menggandrungi kajian serta riset-riset ilmiah, mengatakan bahwa pintu masuk ke Islamannya adalah fisika. Sungguh suatu yang sangat ilmiah, bagaimanakah fisika bisa mendorong Demitri Bolyakov masuk Islam?

Demitri mengatakan bahwa ia tergabung dalam sebuah penelitian ilmiah yang dipimpin oleh Prof. Nicolai Kosinikov, salah seorang pakar dalam bidang fisika.

Mereka sedang dalam penelitian terhadap sebuah sampel yang diuji di laboratorium untuk mempelajari sebuah teori moderen yang menjelaskan tentang perputaran bumi dan porosnya. Mereka berhasil menetapkan teori tersebut.

Akan tetapi Demitri mengetahui bahwasanya diriwayatkan dalam sebuah hadis dari nabi saw yang diketahui umat Islam, bahkan termasuk inti akidah mereka yang menguatkan keharusan teori tersebut ada, sesuai dengan hasil yang dicapainya. Demitri merasa yakin bahwa pengetahuan seperti ini, yang umurnya lebih dari 1.400 tahun yang lalu sebagai sumber satu-satunya yang mungkin hanyalah pencipta alam semesta ini.

Teori yang dikemukan oleh Prof. Kosinov merupakan teori yang paling baru dan paling berani dalam menafsirkan fenomena perputaran bumi pada porosnya. Kelompok peneliti ini merancang sebuah sampel berupa bola yang diisi penuh dengan papan tipis dari logam yang dilelehkan , ditempatkan pada badan bermagnit yang terbentuk dari elektroda yang saling berlawanan arus.

Ketika arus listrik berjalan pada dua elektroda tersebut maka menimbulkan gaya magnet dan bola yang dipenuhi papan tipis dari logam tersebut mulai berputar pada porosnya fenomena ini dinamakan “Gerak Integral Elektro Magno-Dinamika”. Gerak ini pada substansinya menjadi aktivitas perputaran bumi pada porosnya.

Pada tingkat realita di alam ini, daya matahari merupakan “kekuatan penggerak” yang bisa melahirkan area magnet yang bisa mendorong bumi untuk berputar pada porosnya. Kemudian gerak perputaran bumi ini dalam hal cepat atau lambatnya seiring dengan daya insensitas daya matahari. Atas dasar ini pula posisi dan arah kutub utara bergantung.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar