Bismillahirrahmanirrahim,,, Assalamu'alaykum...wr...wb...
dakwah Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw. tidak mau mengikuti tata cara beribadah orang-orang kafir Quraisy. Mereka dipersilakan beribadah menurut ajaran agamanya sendiri. Surat
al-Kafirµn tergolong surat Makkiyah karena diturunkan di Kota Mekah sesudah surat al Ma’µn. Dinamai ”al-Kafirµn” (orang-orang kafir) diambil dari perkataan ”al-Kafirµn” yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Artinya: "Katakanlah: "Hai orang-orang
kafir" (1) Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah (2) Dan kamu
bukan penyembah Tuhan yang aku sembah (3) Dan aku tidak pernah menjadi
penyembah apa yang kamu sembah (4) dan kamu tidak pernah (pula) menjadi
penyembah Tuhan yang aku sembah. (5) Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku
(6).
Secara umum, Kandungan Surah
Al-Kafirun adalah persoalan
tauhid (keimanan kepada Allah Swt).
Menurut Ibnu Abbas, Rasulullah saw suatu hari
diiming-imingi harta yang berlimpah oleh kaum kafir Quraisy.
Kaum kafir Quraisy itu berkata, "Asal
engkau (Muhammad) berhenti berkata buruk tentang tuhan-tuhan kami. Sekiranya
engkau setuju untuk tidak menjelek-jelekan, maka berarti kita akan memiliki
satu kesepakatan di mana kesepakatan tersebut saling memberikan kebaikan antara
kita."
Mendengar
hal itu Rasulullah kemudian bertanya, “Apa kesepakatan itu”.
Orang-orang
kafir menjawab, "Wahai Muhammad, engkau harus menyembah tuhan kami
setahun, dan kami akan menyembah tuhanmu setahun pula."
Dari
kejadian inilah, maka Allah menurunkan Surat Al-Kafirun sebagai jawaban bahwa
dalam hal menyembah Allah tidak ada kompromi dengan apa pun.
Sedangkan
untuk Keutamaan Surah Al-Kafirun,
Rasulullah saw bersabda, "Barang siapa yang membaca yaa ayyuhal
kafirun (Surah Al-Kafirun), maka
itu setara dengan membaca seperampat Al-Qur’an." (HR. Tirmidzi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar