Assalāmu’alaikum
Anak-anak, kalian pasti suka menjadi anak yang baik, jujur, amanah, dan
selalu hormat dan patuh kepada orang tua dan gurunya. Tahukah kalian,
keuntungan menjadi orang yang baik? Ayo, ikuti pelajaran ini. Insya Allah
kalian akan menjadi anak baik yang disayang oleh Allah.
A. Jujur Disayang oleh Allah Swt.
à Bacalah
kisah berikut ini!
Anak
Gadis yang Jujur
Pada suatu malam, Khalifah Umar
ditemani pengawalnya berkeliling negeri untuk melihat dari dekat kehidupan
rakyatnya. Sampai di pinggiran kota Makkah, Khalifah tertarik
melihat sebuah gubuk kecil.
Beliau mendengar suatu
percakapan. “Anakku, malam ini kambing kita mengeluarkan susu sedikit sekali. Ini
tidak cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan besok pagi,” keluh wanita itu
kepada anaknya.
Dengan tersenyum, anak
gadisnya itu menghibur, “Ibu, tidak usah disesali. Inilah rezeki yang diberikan
Allah kepada kita hari ini. Semoga besok kambing kita mengeluarkan susu yang
lebih banyak lagi.” Namun, aku khawatir para pelanggan tidak mau membeli susu
kepada kita lagi. Bagaimana kalau susu itu kita campur air supaya kelihatan
banyak?”
“Jangan, Bu!” gadis itu
melarang. “Bagaimanapun kita tidak boleh berbuat curang. Lebih baik kita
katakan dengan jujur pada pelanggan bahwa hasil susu hari ini hanya sedikit.
Mereka tentu akan memakluminya. Lagi pula, kalau ketahuan, kita akan dihukum
oleh Khalifah Umar.
Percayalah, ketidakjujuran itu akan menyiksa hati.”
“Bagaimana mungkin Khalifah Umar
tahu!” kata janda itu kepada anaknya. “Saat ini beliau tidur pulas di istana
megah tanpa pernah mengalami kesulitan seperti kita.” Gadis remaja itu
tersenyum dan berkata, “Ibu, memang khalifah tidak melihat apa yang kita
lakukan sekarang. Tapi, Allah Maha Melihat setiap gerak-gerik makhluknya.
Meskipun kita miskin, jangan sampai kita melakukan sesuatu yang dimurkai
Allah.”
Dari luar gubuk, Khalifah Umar
kagum dengan kejujuran gadis itu. Ternyata, kemiskinan tidak membuatnya untuk
berbuat curang. Keesokan harinya, Khalifah
Umar memerintahkan beberapa orang untuk menjemput wanita pemerah
susu dan anak gadisnya. Beliau bermaksud akan menikahkan putranya dengan gadis
yang jujur itu.
Allah Swt. sangat senang
kepada orang yang jujur, yaitu yang tulus dan
lurus hatinya, tidak curang. Misalnya, jujur mengerjakan tugas, seperti ujian
atau ulangan tidak mencontek dan jujur menggunakan uang, seperti mengembalikan
uang kembalian sisa belanja. Mengatakan sesuatu dengan jujur, misalnya mengakui
kesalahan. Seperti pertanyaan guru, “Apakah kalian belajar di rumah?” Apabila
tidak belajar, katakanlah dengan jujur “Saya tidak belajar.”
Apa keuntungan orang
jujur? Allah Swt. senang dengan orang jujur. Kemudian, sikap jujur disenangi
semua orang. Orang jujur selalu banyak teman dan dicari orang. Sebaliknya,
Allah Swt. tidak senang kepada orang yang tidak jujur, dan orang tidak jujur
akan dibenci semua orang.
Sumber: Buku Sirah ( kisah keteladanan) Khalifah
Umar bin Khattab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar