( حال )
هَرَبَ عَلِيٌّ اَسْرَعَ مِنِّي
الجَاهِلُ قَرَأ الكِتَابَ مكْسَالاً
زُرْتُ فَاطِمَةَ فَرِحَةً
قَامَ الفَائِز ُ مَسْرُوْرًا
ذَهَبَ عَلِيٌّ إلَى المَسْجِدِ مَاشِيًا
Coba Anda perhatikan contoh kelima kalimat diatas.
dari keliam kalimat diatas, kata dan kalimat yang berwarna biru adalah Haal.
untuk mengetahui lebih jauh mengenai apa itu Haal dalam kaidah Gramatikal Bahasa Arab, penrhatikan penjelasan dibawah ini.
Definisi Haal
Haal Adalah sifat pelengkap yang menjelaskan keadaan Isim (Kata Benda) dalam sebuah kalimat. disebut pelengkap karena sifat ini bukan merupakan elemen inti dari suatu kalimat. Seandainya sifat ini tidak ada dalam sebuah kalimat, kalimat tersebut tetap bisa difahami secara utuh. Isim yang dijelaskan keadaanya di sebut Sahibul Haal (صاحب الحال) .
Syarat-Syarat Haal
- Haal dan Sahibul haal harus di sesuaikan dari segi gendre
- Haal dan Sahibul haal harus sesuai dari segi jumlah (tunggal, dua, Jamak/Banyak)
- Haal Selalu Nakirah dan Sahibul haal Selalu Ma'rfat
- Haal Selalu Mansub (Berbaris Atas)
- Haal Mufrad (Berarti satu org/buah/dll), yaitu haal yang terbentuk dari satu kata. contohnya : ذَهَبَ عَلِيٌّ إلَى المَسْجِدِ مَاشِيًا (ali pergi kesekolah berjalan kaki)
- Haal Jumlah yaitu haal yang terbentuk dari kalimat, baik kalimat verba (jumlah fi'liyah) atau kalimat nomina (jumlah ismiyah). contoh : رَأيْتُ الأسْتَاذَ يَبْدَأُ الدَرْسَ (saya menyaksikan bapak guru memulai pelajaran)
- haal syibhul jumlah yaitu haal yang terbentuk dari Jaar Majrur atau Zarf. contohnya : جَاءَ القَوْمُ رَجُلًا رَجُلًا (kaum tersebut datang seorang-orang (perorangan))

Tidak ada komentar:
Posting Komentar