Kamis, 05 Desember 2019

TUJUAN PENDIDIKAN menurut surat al-imran ayat 138-139



1.   
a.       Tujuan pendidikan menurut surat al-imran ayat 138-139

هَذَا بَيَانٌ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةٌ لِلْمُتَّقِينَ (١٣٨) وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْن إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (١٣٩)
artinya
(Al-Qur’an) ini adalah penjelasan bagi manusia, petunjuk dan pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa (138). Dan Janganlah kamu merasa lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati. Padahal kamu adalah orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu (benar-benar) beriman (139)
            Adapun maksud dari ayat di atas adalah bahwasanya  Al-Qur’an ini adalah penerang bagi manusia secara keseluruhan. Ini adalah kutipan peristiwa kemanusiaan telah jauh berlalu, yang manusia sekarang tidak dapat mengetahuinya jika  tidak akan penerangan (penjelasan) yang menunjukannya. Akan tetapi, hanya segolongan manusia tertentu saja yang mendapatkan petunjuk di dalamnya, mendapatkan pelajarn dari padanya, mendapatkan manfaat dan menggapai petunjuknya. Mereka itu adalah golongan “muttaqin” yaitu orang-orang yang bertaqwa.
Hal ini sesuai dangan firman Allah Surat Al-Baqarah ayat 2

ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِين
“Kitab (AL-Qur’an) ini tidak ada kerguan padanya, petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa”
         
            Surat Ali Imran ayat 138 juga memerintahkan untuk mempelajari sunnatullah atau yang biasa disebut oleh seorang ilmuwan yang bernama Alexis Carrel sebagai hukum-kukum kemasyarakatan/alam/materi. Hukum-hukum Alam yaitu hukum-hukum  yang bersifat umum dan pasti, tidak ada satu pun, di negeri manapun yang dapat terbebaskan dari sanksi bila melanggarnya. Manusia yang tidak bisa membedakan antara yang halal dan haram, yang baik dan buruk, mereka akan terbentur oleh malapetaka, bencana dan kematian. Ini semata-mata adalah sanksi otomatis, karena kepunahan adalah akhir dari mereka yang melanggar hukum-hukum alam. Tiadk heran hal ini diungkap Al-Qur’an, karena Al-Qur’an mengatur kehidupan masyarakat dan berfungsi mengubah masyarakat dan anggota-anggotanya dari kegelapan menuju cahaya, dari kehidupan negatif menjadi positif.

Pernyataan Allah: (Al-Qur’an) Ini adalah penjelasan bagi manusia  juga mengandung makna bahwa Allah tidak akan langsung menjatuhkan sanksi sebelum manusia mengetahui sanksi itu. Karena terlebih dahulu Allah akan memberikan petunjuk jalan dan peringatan (Hidayah-Nya)

b.      Menurut surat al-fath ayat 29
محَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الإنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا (٢٩)
Artinya:
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar
Adapun isi kandungan ayat di atas sifat seorang mukmin seharusnya yaitu: yaitu tujuan pendidikan salah satunya agar kita bias meneladani sifat rasulullah yang senantiasa mengerjakan amal shaleh dan senantiasa memberikan pengaruh yang baik terhadap umat-umatnya. Adapun hikmah dari sifat seorang mukmin yang terdapat dalam surat ini yaitu seorang mukmin senantiasa memiliki keimanan yang kokoh sikap yang  tegas dan jelas dantidak sama sekali mujamala (basa basi), apalagi toleransi dalam hal-hal yang prinsip dan keimanan seperti walak dan barok (sikap tegas terhadap orang-orang kafir dan kasih saying terhadap sesama mukmin) adapun sifat lainnya yaitu sikap hidup yang lurus ketundukan mutlak kepada Allah dan Rasul_Nya hanya bertujuan mencari ridha Allah semata, bukan kepentingan dan kesenangan duniawi apapun bentuknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar