Assalamu’alaykum Warohmtullahi Wabarokatuh
Beberapa Hari terakhir ini dunia sedang di hebohkan dengan Virus mematikan yang mirip seperti virus SARS, nah... virus yang satu ini di temukan dan menyebar pertama kali di kota Wuhan, China... 
Virus baru ini di bernama Virus Corona dan sudah menjangkit 90.000 warga Wunan dan 80  tercatat 80 orang lebih meninggal dunia.
Virus corona belum ditemukan obatnya hingga saat ini, namun penyebab virus ini ada telah teridentifikasi oleh para ahli Biologi, sebagian besar mengatakan bahwa virus corona terjangkit dari kebiasaan makan orang wuhan, china yang mengkonsumsi  berbagai jenis daging hewan buruan dan peliharaan seperti danging Anjing, Kelelawar, Ular, Kalajengking, Tikus dan lainnya. Tak  heran jka virus ini muncul karna dalam ajaran islam hewan-hewan bertaring termasuk haram untuk di konsumsi, berikut hadits nya:
مَنِ اتَّخَذَ كَلْبًا إِلاَّ كَلْبَ مَاشِيَةٍ أَوْ صَيْدٍ أَوْ زَرْعٍ انْتَقَصَ مِنْ أَجْرِهِ كُلَّ يَوْمٍ قِيرَاطٌ
“Barangsiapa memanfaatkan anjing selain anjing untuk menjaga hewan ternak, anjing (pintar) untuk berburu, atau anjing yang disuruh menjaga tanaman, maka setiap hari pahalanya akan berkurang sebesar satu qiroth” (HR. Muslim no. 1575). Kata Ath Thibiy, ukuran qiroth adalah semisal gunung Uhud (Fathul Bari, 3: 149).
Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مَنِ اقْتَنَى كَلْبًا لَيْسَ بِكَلْبِ مَاشِيَةٍ أَوْ ضَارِيَةٍ ، نَقَصَ كُلَّ يَوْمٍ مِنْ عَمَلِهِ قِيرَاطَانِ
“Barangsiapa memanfaatkan anjing, bukan untuk maksud menjaga hewan ternak atau bukan maksud dilatih sebagai anjing untuk berburu, maka setiap hari pahala amalannya berkurang sebesar dua qiroth.” (HR. Bukhari no. 5480 dan Muslim no. 1574)
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ ذِي نَابٍ مِنْ السِّبَاعِ فَأَكْلُهُ حَرَامٌ
“Setiap binatang buas yang bertaring, maka memakannya adalah haram.” (HR. Muslim no. 1933)
Dari Abi Tsa’labah, beliau berkata,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – نَهَى عَنْ أَكْلِ كُلِّ ذِى نَابٍ مِنَ السِّبَاعِ .
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang memakan setiap hewan buas yang bertaring.” (HR. Bukhari no. 5530 dan Muslim no. 1932)
Dari Ibnu ‘Abbas, beliau berkata,
نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ كُلِّ ذِي نَابٍ مِنْ السِّبَاعِ وَعَنْ كُلِّ ذِي مِخْلَبٍ مِنْ الطَّيْرِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang memakan setiap binatang buas yang bertaring, dan setiap jenis burung yang mempunyai kuku untuk mencengkeram.” (HR. Muslim no. 1934)
Imam Nawawi rahimahullah mengatakan dalam Syarh Muslim,
قَالَ أَصْحَابنَا : الْمُرَاد بِذِي النَّاب مَا يُتَقَوَّى بِهِ وَيُصْطَاد
“Yang dimaksud dengan memiliki taring adalah –menurut ulama Syafi’iyah-, taring tersebut digunakan untuk berburu (memangsa).” (Syarh Shahih Muslim, 13: 83).
Hadits di atas menjelaskan kepada kita bagaimana hukum daging hewan yang bertaring, cukuplah itu jadi acuan, mengetahui bahwasanya hewan bertaring tercupta untuk berburu dan menjaga, bukan untuk di konsumsi.
Lalu bagaimana menurut pandangan para ahli???
Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Prof. Drh. Ekowati Handharyani, Ph.D 
“kelelawar buah memiliki kandunga Pantogen, yaitu organisme pembawa penyakit. Apabila berpotensi zoonosis artinya penyakit-penyakit tersebut dapat di tularkan dari hewan kemanusia”
Peneliti David Hayman, ahli epidemologi satwa liar asal Colorado state University (CSU) mengatakan,
“Terdapat 137 virus pada kelelawar yang bisa menghuni dan 61 diantaranya bisa di tularkan ke manusia”
Penularan virus dari kelelawar bisa dilakukan dengan kontak fisik secara langsung, dengan mengkonsumsi kelelawar berarti konta fisik secara langsung sudah terlaksana bahkan lebih dari sekedar kontak fisik, bagaimana tidak jika virus baru ini terjangkit ke manusia.
Penularan virus ini melalui kontak fisik dan menyebar melalui udara.
Gejalanya ialah demam, batuk, pilek, gangguan pernafasan, gangguan tenggorokan, letih lesu dan lemas.
Cara menghindarinya ialah, cuci tangan sebelum makan dan baca Basmalah...
Nah... itu seputar virus corona....





Tidak ada komentar:
Posting Komentar